Secara topografis, Desa Lopait terletak di lereng perbukitan yang membuat akses menuju permukiman penduduk cukup menantang, terutama pada musim hujan. Jalanan yang menurun dan berbatu menjadi ciri khas rute harian warga, namun di sisi lain memberikan karakter khas yang tidak dimiliki banyak desa lain. Kondisi ini menjadikan profesi ojek desa menjadi salah satu pekerjaan penting bagi warga, menghubungkan permukiman dengan pasar, sekolah, dan pusat kegiatan sosial lainnya.
Lingkungan Desa Lopait masih sangat alami dengan vegetasi hijau yang melimpah, udara sejuk, dan ketersediaan air dari mata air alami. Beberapa sendang atau mata air, seperti Sendang Celengan, memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Kondisi Geografis
Desa Lopait secara geografis terletak di wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan dibatasi 4 desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Delik
Sebelah Timur : Desa Watuagung
Sebelah Selatan : Desa Kesongo
Sebelah Barat : Rawa Pening
Potensi unggulan dalam memacu perkembangan ekonomi berbekal pada potensi wilayah Desa Lopait yang berbasis pada sektor pertanian dan peternakan, hal tersebut dapat dilihat dari aktifitas penduduk dalam kegiatan sehari-hari dalam mengolah lahan pertanian sampai dengan pemetikan hasil serta kegiatan peternakan, potensi tersebut adalah pohon penghasil buah-buahan (durian, kelapa, salak, alpukat, lahan sawah penghasil padi, peternakan meliputi ternak ayam, ternak kambing, dan ternak sapi).
Sesuai dengan kondisi desa yang merupakan daerah agraris maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian dan Peternakan, di samping sektor-sektor lainnya baik berupa jasa industri, perkebunan, peternakan, pertukangan dan lain-lainnya. Tingkat pertumbuhan sektor lainya di luar sektor unggulan atau dominan, sangat memungkinkan berkembang apabila adanya perhatian yang lebih dari pemerintah dengan membuka jalur pemasaran serta pembinaan dan bantuan permodalan.
Desa Lopait memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Nama “Lopait” sendiri dipercaya berasal dari istilah atau legenda lokal yang hingga kini masih dihormati oleh masyarakat. Budaya gotong royong dan tradisi leluhur masih sangat dijunjung tinggi di desa ini. Salah satu tradisi penting adalah "Susuk Wangan", yakni ritual tahunan membersihkan mata air dan sumber kehidupan di desa sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan terhadap alam.
Acara tersebut biasanya dirangkaikan dengan kegiatan "kirab budaya", tumpengan, penanaman pohon, dan pertunjukan kesenian rakyat seperti rebana, jathilan, atau campursari. Selain itu, kegiatan "Merti Desa" juga rutin digelar sebagai perwujudan rasa syukur dan doa bersama agar desa selalu diberi keberkahan dan dijauhkan dari bencana. Lebih tepatnya sejarah desa lopait bisa klik disini. bersumber web desa lopait.
Desa Lopait Memiliki empat dusun di antaranya